Senin, 07 Agustus 2017

Air Terjun Bedawat-Unga #5
From Serimbu with LOVE
9-12 September 2016






MY FEET MY ADVENTURE…
Petualangan kali ini memberi nuansa baru. Nuansa CINTA. Kami sebut anggota ini, bukan lagi KOPASKA, tapi KOPASCIN (Komando Pasukan Cintah….)

1 jam sebelum keberangkatan baru bisa dipastikan peserta yang ikut, karena saat itu kabarnya lagi banjir di hulu serimbu dan pasti jalan hancur.

Tapi kami IMAN-i untuk terus saja. Dari Sekolah Kristen Makedonia 9 orang, ditambah 2 guide. Salah satunya adalah sahabat lama yang selalu peduli dengan tempat ini, HEDI. Beberapa anggota baru pertama kali ketempat ini.

Perjalanan menuju DANGE AJI (rumah Hedi)




Karena berangkat sore, kami berencana menginap dulu di rumah Hedi di Dange Aji. Besoknya baru kami On the Way ke Dange Pijan dan melakukan pendaftaran.
Bersyukur, beberapa gagasan 4 tahun lalu sudah mulai di praktikkan di pos awal ini.

Perjalanan menuju DANGE PIJAN








Lebih afdol lagi bila pengurusnya Karang Taruna, sehingga bisa diberdayakan potensi pemudanya. Uang pendaftaran yang terkumpul bisa untuk perbaikan infrastruktur sederhana dan operasional.
1 hal lagi yang perlu diperbaiki, menurut pengalaman kami waktu itu. Karena kami sudah membawa Guide  dari Dange Aji, maka sebenarnya pengunjung diberi opsi untuk tidak menggunakan jasa guide lagi karena akan membebani secara materi. Tapi kami hargai maksud mereka, agar ada yang mewakili dan bertanggung jawab dari warga desa terdekat, begitu alasan mereka.

POS awal...





Satu peristiwa yang menyenangkan hati adalah…
Ketika kami bergotong royong memasang spanduk bertema lingkungan sebagai media informasi bagi pengunjung dan warga desa. Terkhusus bertema pelestarian lingkungan. Trims untuk TRIKO yang sudah membuatnya, serta rekan2 yang patungan dan memasangnya. 2 spanduk ini mimpi yang terwujud sejak 2 tahun sebelumnya.

Bila di awal petualangan kami 4 tahun sebelumnya kami membawa papan kayu Bengkirai bertuliskan, “Jangan Bunuh Engang”, “Jangan Coret Batu”, dsb. NIAT KAWAN2 waktu itu saya acungi JEMPOL dehhhh (Unga Bedawat #3). Karena itu kami kali ini membawa yang ringan dan mudah2 an awet.
Spanduk yang satu lagi kami pasang di basecamp.

BERKARYA dulu...




Perjalanan pergi sudah membawa korban….
Botol minum isi ulang terjatuh ketika kawan bermain AMERICAN FOOTBAL (mengoper ke kawan di ujung dengan cara dilempar) ketika melewati sungai deras ini. Mudah2an dilain waktu akurasi passingnya bisa diperbaiki.












Selain itu perjalanan berangkat cukup lancar.

Beberapa misi kami ditempat ini adalah:
Mengantar rekan2 ke bawah air terjun Unga, mendaki hulu Bedawat, pasang spanduk di basecamp, dan tentu saja mencari IKAN segar.

BASECAMP



































Setiap momen penting di alam, selalu melahirkan komitmen penting.

Saya teringat perjalanan sebelumnya, ketika beberapa rekan berencana menikah…nah setelah pergi ke tempat ini terwujud juga nikahnya.
Pun demikian dengan dengan perjalanan ini, saya berharap perjalanan fisik ini menjadi perjalanan batin bagi rekan2 untuk membuat komitmen penting dalam habitatnya masing2.

MENDAKI AIR TERJUN UNGA















MENDAKI HULU AIR TERJUN BEDAWAT





Beberapa hammock kami pasang di sekitar basecamp, sehingga 2 tenda dome cukup luas ditiduri 2 orang sekalipun.

PERJALANAN ini cukup MAHAL…apa sebab? 
Selain barang2 penting seperti sandal dan botol air minum hanyut, kehilangan yang lain adalah:
1. Selama petualangan saya pribadi sampai yang kelima ini belum sekalipun saya mengalami air pasang.
Malam hari pukul satu sayup2 saya mendengar air begitu dekat dengan hammock kami. Benar saja. Air yang biasanya berjarak 4 meter, kali ini tinggal setengah meter saja!!!!
Segera dapur dan peralatan kami evakuasi, tapi beberapa baju dan alat pancing sudah raib.

2. Ketika ada tim lain yang akan pulang saya menawarkan diri untuk memfotonya dengan background spanduk kami. Saya harus memfotonya dengan setengah badan masuk ke sungai. Saya tidak sadar dikantong masih ada hp saya sendiri yang belum bersertifikat IP70 (tahan terhadap apapun-termasuk tahan gigitan nyamuk)….alhasil setelah mentas baru sadar.
Sebenarnya HP ini cukup bandel, tapi menyerah juga di perjalanan pulang. Mati total. Ganti LCD 600 rb di Ngabang, eh rusak lagi. Finally ganti LCD di Madiun waktu pulang ke Jawa bulan Juli 2017 dengan harga servis yang lebih murah. Sudah OK, mudah2 awet, AMINNNNN.

PASANG SPANDUK





GO HOME








Summary…
Hanya bisa berharap dan memantau dari kejauhan akan KEASRIAN tempat ini.
Saya mewanti2 rekan2 pengunjung dan terkhusus pemuda di desa terdekat untuk menjaga air terjun SORGA ini (seperti ANGEL falls nya Venezuela).

Semoga kearifan lokal tetap dipertahankan dengan 1 tujuan, bahwa anugrah “alam ini bukan warisan nenek moyang semata, tapi titipan ANAK CUCU kita kelak”

Uang tidak akan bisa mengembalikan kehancuran dengan instant dan sempurna seperti awal mulanya….itupun kalau ada yang peduli.

So….sebelum PARADISE FALLs Serimbu ini menjadi seperti film “THE LORAX”…ketika satu bibit pohon saja begitu LANGKA….

Mudah2 an tidak.
Jadi...kapan kita kemana?